Paradigma Numerik Struktur AQ Seri 1 ( Pengenalan Numerik Al Quran )


BUKU PARADIGMA NUMERIK STRUKTUR AL QURAN SERI 1

( PENGENALAN NUMERIK AL QURAN )

( GAMBAR COVER BUKU SERI 1 )

HARGA Rp.30.000/ BUKU ( 79 halaman )

belum termasuk ongkos kirim, jika via jasa pengiriman…

Sepintas isi materi dari buku seri 1 ini sebagai berikut :

Pengantar

Numerik Al Qur’an pertama kali digagas oleh Lukman AQ Soemabrata (1933-1996). Dan dalam tempo yang relatif tak lama, langsung saja pendekatan yang ditawarkannya disambut dengan antusias yang cukup tinggi. Mungkin karena ia memang berhasil menghadirkan sisi-sisi  lain dari Al Qur’an yang sama sekali kurang tampak selama ini.

“Perhatikan apa yang dikatakan Al Qur’an”, demikian seruan yang pernah disampaikan oleh Ali kw. Ternyata memang benar, banyak sekali hal yang dituturkan Al Qur’an. Hanya karena kekurang pedulian dan keterbatasan, manusia menjadi kurang dapat mendengar apa-apa yang dikatakan oleh Al Qur’an. Namun bila kian digali, kian nyata firman Allah:

“Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (Qs: 18, 109)

Mungkin karena sudah jenuh dengan segala pendekatan yang ada selama ini, terasa penggalian kedalaman makna ayat-ayat terasa hanya sampai di situ-situ saja. Tak tampak adanya penyegaran yang cukup berarti. Dan tanpa mengecilkan arti pendekatan verbal, pendekatan numerik terasa seakan membawa hawa baru yang ditunggu-tunggu.

Namun sebagai sesuatu yang baru, pendekatan numerik mudah mendapat penilaian negatif, dicurigai. Namun sejalan dengan bergulirnya waktu, pendekatan numerik tampak semakin mendapat tempat di hati pecinta Al Qur’an. Memang sudah menjadi karakter dasar Al Qur’an, ia akan selalu benar tanpa menunggu pengukuhan dari manusia. Dan pada saatnya, bila ayat-ayat dimaknai dengan cara-cara yang tak bertanggungjawab, maka semua usaha tersebut akan menjadi sia-sia, dan segera saja ditinggalkan orang. Ayat-ayat hanya akan mendapat pengukuhan dan penolakan, juga, oleh ayat. Manusia hanya bisa mengambil pelajaran dan manfaat darinya. Manusia butuh men’tashdiq’kannya, atau mengakui kebenerannya.

Dan manusia yang berupaya mengerti makna numerik Al Qur’an mungkin saja terpeleset. Namun bila ada kesungguhan, ia segera akan dapat mengoreksinya. Al Qur’an adalah imam, yang dengan segala kelebihannya, akan membimbing manusia yang dengan sungguh-sungguh mempelajarinya. Tidak ada yang perlu sangat dicemaskan mengenai hal ini.

Maka dengan segala kerendahan hati, penulis menerima koreksi bila terjadi pemaknaan yang dinilai telah melampui batas. Semua terjadi karena keterbatasan penulis yang masih belajar.

Di sisi lain, Lukman AQ Soemabrata, atau kami singkat menjadi LAQS, telah menunjukkan bahwa penemuannya mampu menghadirkan banyak hal. Tanpa deskripsi panjang lebar, menjadi teori baru, ia menyusun metode yang dengannya murid-muridnya bisa belajar dan mengaplikasikan sistem pola baca yang disusunnya.

Numerik Al Qur’an LAQS paling tidak telah mengajukan dua hal, yaitu Medis dan Psikologi Qur’ani. Dua hal yang dikenal dalam dua disiplin ilmu umum: kedokteran dan psikologi, dalam lingkup akademis. Dalam pendekatan numerik Al Qur’an, dua hal tersebut bersatu secara metodologis. Pada penerapan terapi penyembuhan (medis), seseorang akan dibacakan ayat-ayat disesuaikan dengan tipe masing-masing (psikologi).

Dalam kesempatan ini, dua hal tersebut tidak disampaikan, penulis hanya mengajukan sebuah paparan sederhana bagi pemula yang ingin berkenalan dengan numerik Al Qur’an. Sebagian bahan diambil dari uraian yang pernah disampaikan oleh Lukman sendiri. Namun sebagian lagi oleh murid-muridnya, salah satunya adalah dari Iskandar Soemabrata, adik dan muridnya.

Penguraian angka-angka Al Qur’an yang disampaikan dalam tulisan ini dilakukan dengan menggunakan pengoperasian matematis biasa, seperti tambah, kurang, kali. Juga diperkenalkan dua cara lain yang belum cukup dikenal umum, yaitu pampat dan ganda. Contohnya adalah:

  • Tambah           :           47 + 38 = 85
  • Kurang            :           52 – 14 = 38
  • Kali                  :           19 x 6 = 114
  • Pampat           :           17 = 8
  • Ganda             :           52        dibaca

angka 5 ada 2 atau

Angka 2 ada 5

‘Pampat’ adalah penjumlahan angka yang menjadi unsur bilangan. Sedangkan ‘ganda’ membaca angka sebagai penggandaan.

Pengoperasian angka-angka masih ada beberapa cara lain, namun dalam tulisan ini diperkenalkan sebagian dahulu.

Dalam mengikuti uraian yang disampaikan dalam tulisan ini, para pembaca mungkin akan merasakan sedikit kegamangan. Hal ini wajar karena cara yang disampaikan terbilang baru sehingga memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi. Tidak lepas kemungkinan akan muncul rasa bahwa uraian terlihat ‘memaksakan’ makna-makna sehingga terkesan ‘utak atik gatuk’ dalam bahasa jawa, atau serba kebetulan. Hal inipun terasa wajar di awal. Namun bila kemudian ditemukan banyak kebetulan, tentu hal ini bukan lagi kebetulan, tetapi lebih tepat disebut sebagai suatu kepastian, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ke surat Al Baqarah:

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”

Secara teoritis, semua uraian dijalankan dalam rangka untuk menemukan hubungan struktural antar ayat. Kemudian

didapat makna baru. Tetapi di tingkat lanjut, operasi angka harus dapat membuktikan sesuatu. Karena tanpa pembuktian semua hanya akan menjadi sekedar wacana yang kurang bermanfaat. Tetapi dalam kesempatan ini uraian pembuktian tidak disampaikan.

Sebagai catatan. Ada banyak tulisan, yang ditulis beberapa penulis, yang bersumberkan pada konsep yang disampaikan LAQS, karenanya akan ditemui beberapa uraian yang sama, walau dalam bahasa yang berbeda. Kiranya pembaca dapat memakluminya.

Bila ada kesempatan lain, mudah-mudahan tulisan ini masih akan disampaikan lagi menjadi sebuah rangkaian yang berseri. Insya’ Allah.

Jakarta, Februari 2009

Penulis.

Asma Allah

Surat-surat dalam Al Qur’an bernomor dari l sampai dengan ll4. Angka l dan ll4 bila digabung akan menjadi angka lll4. Angka lll4, bila diputar 180 derajat horizontal akan terbentuk tulisan angka 4lll. Dan  angka 4lll bila diberi garis bawah akan membentuk tulisan asma Allah, seperti pada ilustrasi Asma Allah 1. Demikian juga bila angka yang digunakan adalah angka arab lll  . Bila angka ini diputar 180 derajat horizontal, akan terlihat tulisan    lll . Kemudian bila diputar lagi 180 derajat vertikal akan terlihat tulisan    lll. Kemudian bila diberi garis penghubung di bawah, maka kembali akan terlihat tulisan asma Allah, seperti pada ilustrasi Asma Allah 2.  Hal yang sama bila menggunakan angka empat arab yang lebih umum dikenal, yaitu   . Bila angka ini diputar 90 derajat,  maka akan terlihat bentuk     . Kemudian digabungkan dengan angka lainnya, yaitu lll. Terlihat bentuk     lll. Dan bila dilakukan seperti cara sebelumnya, maka juga akan menghasilkan bentuk tulisan Asma Allah, seperti pada ilustrasi ke 3.

Gua Hira’

Al Qur’an pertama sekali turun di gua Hira’. Surat yang pertama turun adalah Al Alaq, surat ke 96. Surat yang artinya adalah gua, adalah surat ke 18. Bila nomor dua surat ini dijumlahkan

96 + 18 = 114

114 adalah jumlah surat-surat dalam Al Qur’an. Dengan demikian ada pemberitahuan bahwa yang turun adalah kitab Al Qur’an, yang kelak akan disempurnakan sampai surat terakhir,  surat 114. Sedang peristiwa di gua Hira adalah baru awal.

UNTUK KELANJUTANNYA SILAHKAN MILIKI BUKU KAMI SERI 1 ( MATERI : PENGENALAN NUMERIK AL QURAN )..

SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :

Hub : Khoirul Abror : Telp. 021- 87745100 / 0813-98098952 / 081218938157

Tinggalkan komentar